Program keluarga berencana di puskesmas


















Imunisasi merupakan hal terpenting dalam usaha melindungi kesehatan anak. Imunisasi merupakan suatu cara efektif untuk memberikan kekebalan khususnya terhadap seseorang yang sehat, dengan tujuan utama untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Salah satunya penyakit campak yang sering kali menyerang anak dibawah usia lima tahun. Hal ini dikarenakan masih ada orang tua yang tidak memperbolehkan anaknya untuk diimunisasi karena keyakinan.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam bidang kesehatan adalah upaya pembinaan anak usia sekolah melalui Usaha Kesehatan Sekolah UKS.

UKS dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar melalui perilaku hidup bersih dan sehat, menciptakan lingkungan yang sehat serta meningkatkan derajat kesehatan anak sekolah. Salah satu strategi pemerintah untuk meningkat derajat kesehatan anak sekolah yaitu dengan pemberian. Diharapkan dengan adanya koordinasi yang baik dari pihak-pihak terkait, pelaksanaan BIAS dapat berjalan dengan lancar.

Hal tersebut disebabkan karena pada waktu pelaksanaan BIAS di sekolah ada 2 siswa belum terimunisasi karena sakit dan 4 penolakan karena alasan agama. Untuk anak yang belum terimunisasi pada bulan November, sudah dilakukan.

Salah satu fungsi utama program perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas adalah mempersiapkan, memelihara dan mempertahankan setiap orang agar mempunyai status gizi baik, dapat hidup sehat dan produktif. Fungsi ini dapat terwujud kalau setiap petugas dalam melaksanakan program gizi dilakukan dengan cara yang baik dan benar sesuai komponen-komponen yang harus ada dalam program perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas.

Kegiatan-kegiatan program ini ada yang dilakukan harian, bulanan, semesteran 6 bulan sekali dan tahunan serta beberapa kegiatan investigasi dan intervensi yang dilakukan setiap saat jika ditemukan Kejadian Luar Biasa KLB masalah gizi misalnya ditemukan adanya kasus gizi buruk. Kegiatan program Perbaikan Gizi Masyarakat dapat dilakukan dalam maupun di luar gedung Puskesmas.

Kegiatan program gizi yang dilakukan harian adalah :. Pemberian tablet besi 90 tablet pada ibu hamil adalah pemberian tablet besi 90 tablet selama masa kehamilan. Pemberian PMT pemulihan pada Keluarga Miskin adalah balita keluarga miskin yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi di wilayah puskesmas.

Kegiatan investigasi dan intervensi yang dilakukan setiap saat jika ditemukan masalah gizi, KLB Gizi misalnya ditemukan adanya kasus gizi buruk. Dalam penerapannya, BKKBN selaku badan pengelola program keluarga berencana mendorong masyarakat untuk memakai alat kontrasepsi guna mencegah atau menunda kehamilan hingga saat yang tepat. Berikut ini adalah beberapa manfaat program keluarga berencana yang penting untuk diterapkan pada setiap keluarga:.

Program kehamilan yang direncanakan dengan matang akan memberikan dampak baik bagi kesehatan ibu dan bayi. Selain itu, program KB juga memberikan pengarahan mengenai langkah-langkah untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik sebelum maupun setelah melahirkan. Dengan program KB, suami istri dapat merencanakan waktu kehamilan dengan tepat.

Hal ini erat kaitannya dengan kecukupan ASI dan pola asuh anak. Idealnya, jarak anak pertama dan kedua antara 3—5 tahun. Tidak hanya itu, anak juga jadi bisa mendapatkan perhatian penuh dari orang tuanya selama masa perkembangannya.

Kedua hal ini tentu akan sangat berdampak positif untuknya. Suami dan istri yang tidak menjalankan program KB berisiko mengalami kehamilan yang tidak direncanakan. Misalnya, perempuan di atas 35 tahun dan belum menopause yang melakukan hubungan intim tanpa alat kontrasepsi bisa saja hamil. Namun kehamilan ini berisiko tinggi dan bisa berdampak fatal pada ibu dan bayi. Begitu juga dengan kehamilan yang terlalu dini setelah melahirkan.

Misalnya, seorang wanita bisa saja melahirkan ketika anak pertama masih berusia di bawah 1 tahun. Pada kondisi ini, ibu tidak mendapatkan pemulihan yang utuh setelah melahirkan anak sebelumnya. Hal ini bisa berdampak pada kesehatan fisik maupun mental ibu.

Namun, hal ini bisa dicegah dengan penggunaan alat kontrasepsi, seperti kondom. Manfaat program keluarga berencana lainnya adalah untuk menurunkan risiko kematian ibu dan bayi. Misalnya, perempuan di atas 35 tahun dan belum menopause yang melakukan hubungan intim tanpa alat kontrasepsi bisa saja hamil. Namun kehamilan ini berisiko tinggi dan bisa berdampak fatal pada ibu dan bayi.

Begitu juga dengan kehamilan yang terlalu dini setelah melahirkan. Misalnya, seorang wanita bisa saja melahirkan ketika anak pertama masih berusia di bawah 1 tahun.

Pada kondisi ini, ibu tidak mendapatkan pemulihan yang utuh setelah melahirkan anak sebelumnya. Hal ini bisa berdampak pada kesehatan fisik maupun mental ibu. Namun, hal ini bisa dicegah dengan penggunaan alat kontrasepsi, seperti kondom. Manfaat program keluarga berencana lainnya adalah untuk menurunkan risiko kematian ibu dan bayi. Kasus ini masih sering dijumpai di masyarakat, terutama pada kehamilan yang berisiko tinggi mengalami komplikasi, seperti pada wanita berusia lebih 35 tahun, wanita yang memiliki penyakit kronis tertentu, dan wanita yang baru saja melahirkan.

Semua yang direncanakan dengan baik juga bisa berbuah baik.



0コメント

  • 1000 / 1000